DEPOK – Kekhawatiran serius menghinggapi warga dan pengguna jalan yang melintas di kawasan Jalan Akses Universitas Indonesia (UI), Depok. Sebuah reklame berukuran masif di ruas jalan vital tersebut dilaporkan dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, nyaris copot dan berpotensi roboh kapan saja. Kondisi ini bukan sekadar mengganggu estetika, namun sudah memasuki kategori ancaman nyata terhadap keselamatan publik.
🛑 Tiang Penyangga Mulai Miring, Struktur Reklame Membahayakan
Reklame yang terletak tak jauh dari Gerbang Utama UI ini menjadi sorotan utama. Berdasarkan pantauan di lapangan, struktur penyangga utama reklame raksasa tersebut terlihat miring dan beberapa bagian kerangka besinya sudah terlihat berkarat parah. Bahkan, sebagian material penutup permukaan reklame sudah terlepas dan melambai-lambai tertiup angin.
“Kami, warga yang setiap hari lewat sini, sangat cemas melihat reklame itu. Tiangnya itu sudah kelihatan miring sekali, apalagi kalau hujan deras disertai angin kencang. Rasanya tinggal menunggu waktu saja reklame itu ambruk,” ujar Budi, seorang pedagang kaki lima yang biasa berjualan di sekitar area tersebut, saat dimintai keterangan.
Kekhawatiran ini sangatlah beralasan. Jalan Akses UI merupakan jalur padat yang menghubungkan Jakarta Selatan, Depok, dan bahkan menjadi akses cepat menuju Tol Cinere–Jagorawi (Cijago). Ribuan kendaraan, mulai dari sepeda motor, mobil pribadi, hingga bus, melintas di bawah bayang-bayang reklame yang rentan ini setiap harinya.
🌬️ Ancaman Serius di Musim Penghujan, Reklame Jadi Bumerang
Memasuki puncak musim penghujan, ancaman dari reklame yang hampir copot ini kian meningkat. Tekanan angin yang ekstrem dan guncangan akibat hujan deras dapat menjadi pemicu fatal. Jika reklame ini benar-benar roboh, dampak yang ditimbulkan tidak main-main. Bisa dipastikan akan terjadi korban jiwa dan kelumpuhan total lalu lintas di salah satu arteri utama Kota Depok.
“Pemerintah Kota Depok dan pihak terkait harus segera bertindak. Jangan sampai menunggu ada korban jiwa baru bergerak. Ini adalah soal pencegahan. Bayangkan kalau material besi besar dari reklame itu menimpa mobil atau pengendara motor di bawahnya,” tegas Rina, seorang mahasiswi UI yang sering melintasi area tersebut.
Isu reklame ilegal atau reklame yang tidak terawat memang seringkali menjadi polemik di kawasan perkotaan. Selain potensi bahaya, reklame semacam ini juga merusak pemandangan kota. Padahal, penataan dan perizinan reklame yang ketat sangat penting demi keamanan dan ketertiban.
⏳ Respons Lambat Pemerintah dan Desakan Publik
Hingga berita ini diturunkan, belum terlihat adanya upaya sigap dari dinas terkait di Pemerintah Kota Depok untuk menanggulangi reklame yang kritis ini. Walaupun beberapa laporan telah dilayangkan oleh masyarakat melalui berbagai kanal, penanganan di lapangan masih nihil.
Kondisi reklame yang kian memburuk memicu desakan keras dari berbagai elemen masyarakat agar Pemkot Depok segera mengambil tindakan darurat. Tidak cukup hanya dengan melayangkan teguran kepada pemilik reklame. Jika struktur sudah membahayakan, langkah yang paling tepat adalah pembongkaran sesegera mungkin demi menjamin keselamatan publik.
Akselerasi informasi berita Depok terlengkap mengenai tindak lanjut penanganan reklame ini akan terus kami sajikan. Warga berharap agar kejadian tragis akibat kelalaian pengawasan infrastruktur tidak terjadi di Kota Belimbing ini. Keselamatan jiwa pengguna jalan harus menjadi prioritas utama di atas kepentingan pemasangan reklame komersial.
