Depok kembali diterpa masalah banjir. Luapan kali Pondok Cina merendam sebagian ruas Jalan Margonda, pusat aktivitas utama kota, membuat lalu lintas macet dan masyarakat terganggu. Kondisi ini menjadi sorotan besar karena kawasan Margonda dikenal sebagai jalur vital penghubung Depok–Jakarta.
Kondisi di Lapangan
Pantauan berita Depok hari ini, genangan akibat luapan kali Pondok Cina mulai tampak sejak dini hari. Air merayap cepat ke badan jalan, memaksa pengendara melambat. Beberapa motor mogok, bahkan ada mobil terjebak cukup lama. Pedagang kaki lima di sekitar area terpaksa menghentikan aktivitas karena dagangan terendam.
Warga sekitar menyebut luapan kali Pondok Cina bukan kali pertama terjadi. Curah hujan deras sejak malam sebelumnya membuat volume air meningkat pesat. Drainase di area Margonda tidak mampu menampung debit tambahan, sehingga air meluber ke jalan.
Dampak terhadap Masyarakat
Banyak mahasiswa Universitas Indonesia dan Gunadarma yang menggunakan jalur Margonda mengeluhkan keterlambatan masuk kelas. Sementara pekerja kantoran menuju Jakarta harus mencari rute alternatif. Situasi ini menambah panjang daftar persoalan banjir perkotaan di Depok.
Menurut keterangan warga, luapan kali Pondok Cina juga merambah ke pemukiman di sekitar Beji. Beberapa rumah mulai kemasukan air hingga setinggi mata kaki. Anak-anak terpaksa dievakuasi ke rumah kerabat. Kondisi ini diperparah dengan aliran listrik yang dipadamkan sementara untuk menghindari korsleting.
Upaya Pemerintah Kota
Pemkot Depok menurunkan tim gabungan dari BPBD, Damkar, hingga Dinas PUPR. Petugas sibuk melakukan penyedotan dan memantau ketinggian air. Mereka juga menyiapkan perahu karet untuk berjaga-jaga jika luapan kali Pondok Cina semakin tinggi.
Dalam wawancara singkat, pejabat terkait menyebutkan rencana jangka pendek berupa normalisasi aliran kali. Namun warga berharap solusi permanen, sebab berita Depok hari ini sering kali dihiasi kabar banjir di titik yang sama.
Peran Kampus dan Komunitas
Selain pemerintah, beberapa komunitas mahasiswa dan relawan lingkungan ikut turun tangan. Mereka membantu mengatur lalu lintas dan membagikan minuman kepada pengendara yang terjebak macet. Kampus sekitar Margonda pun menyalurkan bantuan logistik sederhana, seperti makanan cepat saji dan jas hujan.
Keterlibatan komunitas menunjukkan bahwa persoalan luapan kali Pondok Cina bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan gotong royong semua pihak. Dengan kolaborasi, dampak banjir bisa diminimalisir meskipun solusi jangka panjang masih ditunggu.
Analisis dan Solusi
Pengamat tata kota menilai masalah ini bukan semata soal curah hujan tinggi, tetapi juga akibat urbanisasi cepat di Depok. Lahan resapan air kian sempit, pembangunan gedung terus meluas, dan saluran drainase tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan kota.
Oleh karena itu, perlu langkah integratif: pelebaran kali, pembangunan sumur resapan massal, serta peningkatan kesadaran warga untuk tidak membuang sampah sembarangan. Tanpa itu, luapan kali Pondok Cina akan terus menjadi topik utama dalam berita Depok hari ini setiap musim penghujan.
Penutup
Peristiwa luapan kali Pondok Cina yang merendam Jalan Margonda menjadi pengingat pentingnya penataan ruang kota yang lebih baik. Margonda bukan hanya jantung transportasi, tetapi juga simbol perkembangan Depok. Jika masalah banjir dibiarkan, maka aktivitas warga, ekonomi lokal, hingga reputasi kota akan terus terdampak.
Masyarakat berharap pemerintah segera memberikan solusi nyata agar ke depan luapan kali Pondok Cina tidak lagi menghantui jalan utama Depok. Saat ini, sorotan publik jelas mengarah pada langkah cepat dan konkret dari semua pihak.
